Minggu, 09 Juni 2013

Metodologi




Ilmu-Ilmu Bantu Sejarah
Dalam melakukan penelitian selain mengumpulkan bahan-bahan atau biasa disebut dengan fase heuristik, sejarawan juga memerlukan sejumlah ilmu-ilmu bantu yang relevan untuk melakukan penelitiannya.
Proses mengumpulkan bahan-bahan sebenarnya tidak terjadi dalam fase heuristik saja tetapi juga ketika sejarawan melakukan analisis dan sintetis terhadap semua fakta sejarah yang telah terkumpul. Auxiliary sciences atau sister diciplines merupakan kata lain dari ilmu-ilmu bantu yang merupakan pendukung sejarah. Ilmu-ilmu bantu itu sangat penting bagi sejarawan untuk melakukan penelitian dan dalam penulisan untuk menjadikan suatu karya ilmiah. Ilm-ilmu bantu tersebut adalah :
1.      Paleontologi
Paleontologi adalah suatu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah ada di muka bumi beserta fosil-fosilnya. Fosil sendiri diambil dari kata yunani fissilis yang berarti apa yang digali dari dalam tanah, sisa-sisa tumbuhan, maupun binatang.
Kajian paleontologi erat hubungannya dengan geolgi, fisika, botani (tumbuh-tumbuhan), zoologi (ilmu hewan). Untuk menentukan fosil tersebut dapat diketahui usianya dengan menggunakan metode radiokarbon. Dari temuan tersebut dapat disusun evolusi perkembangan hewan dan tumbuhan yang dikaitkan dengan lapisan geologis pada waktu hidupnya.

2.      Paleoantropologi
Paleoantropologi adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia-manusia purba. Obyek yang dipelajari adalah fosil-fosil manusia purba. Ilmu ini ditujukan untuk mempelajari asal-usul manusia, evolusi, persebaran lingkungan, cara hidup dan budayanya.
Di Indonesia fosil-fosil banyak yang ditemukan di lapisan geologi pleistosen, khususnya di Jawa. Seperti Homo soloensis, pithecantropus eretus, homo mojokertensis, pithecantropus mojokertensis, pithecantropus robustus, meganthropus paleojavanicus.
3.      Arkeologi
Arkeologi adalah kajian ilmiah, mula-mula mengenai hasil kebudayaan prasejarah dengan cara penggalian (ekskavasi) dan pemerian (deskripsi) sisa-sisa peninggalan prasejarah tersebut. Bukti-bukti arkeologi dapat dibagi atas tiga kelompok :
a.       Artefak ialah semua benda yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk dipergunakan bagi segala kepentingan manusia sendiri. Benda ini dapat dipindahkan tanpa merusak bentuk aslinya.
b.      Ekofak ialah objek alamiah yang tertimbun bersama-sama dengan artefak dan bekas-bekas pemukiman seperti sisa-sisa makanan kulit kerang, tulang binatang buruan, dan tanaman-tanaman budi daya.
c.       Situs atau bekas tempat pemukiman yang berupa bangunan yang sukar dipindahkan. Seperti candi, kota-kota lama, rumah, gedung tua, masjid-masjid lama, benteng kuno, makam dsb.

4.      Paleografi
Paleografi merupakan kajian tentang tulisan-tulisan kuno, termasuk ilmu membaca, menentukan waktu (tanggal), dan menganalisis tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas papirus, tembikar, kayu, daun lontar dan tablet-tablet tanah liat.
Informasi-informasi yang didapat dari tulisan kuno tersebut meskipun sedikit dan namun banyak membantu untuk menjadi bahan pengetahuan sejarah dari masa-masa tertentu.
5.      Epigrafi
Epigrafi adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara membaca, menentukan tanggal atau waktu dan menganalisis tulisan atau inskripsi kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama seperti batu, logam, atau gading. Inskripsi atau prasasti itu dimaksudkan untuk memberikan informasi, atau catatan mengenai kejadian-kejadian penting.
Untuk sejarah Indonesia, inskripsi atau prasasti tertua ditemukan di kutai yang dipahatkan pada yupa (tiang batu). Bentuk tulisanberasal dari awal abad ke-5 menggunakan bahasa sansekerta tentang kerajaan Mulawarman.

6.      Ikonografi
Ikonografi ialah ilmu tentang arca-arca atau patung-patung kuno dari zaman prasejarah dan atau sejarah. Arca-arca atau patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari bangunan-bangunan keagamaan seperti kuil, gereja, atau candi. Arca dan  patung yang ditemukan di Indonesia terbuat dari tanah liat, batu, dan logam (perunggu, perak, dan emas). Arca dan patung itu menggambarkan roh nenek moyang dari zaman prasejarah atau menggambarkan orang-orang penting raja-raja atau ratu.
Diantara patung-atung yang melukiskan tokoh sejarah misalnya : Rajasa (kerajaan singasari), raden wijaya, hayam wuruk, gajah mada (kerajaan majapahit).
7.      Numismatik
Numisnatik merupakan ilmu yang mempelajari mata uang-mata uang, asal-usul teknik pembuatan, mitologi, sejarah dan seninya. Mata uang ada yang berupa kertas tetapi umumnya dari logam yang bisa bertahan lama. Bagi sejarah Indonesia khususnya, mata uang lama merupakan sumber penting karena menunjukkan adanya kegiatan ekonomi, hubungan dagang antar pulau maupun luar Indonesia. Mata uang tertua ditemukan pada ekskavasi di bekas keraton Ratu Boko, yogyakarta. Pada mata uang tersebut digambarkan Raja Candera Gupta II, seekor burung garuda dan Dewi Laksmi.
8.      Ilmu keramik
Keramik adalah nama umum untuk tembikar, cina dan porselen. Pengetahuan tentang keramik merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil kajian tentang benda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah, baik untuk periode prasejarah maupun periode sejarah. Dari kajian-kajian tentang keramik maka dapat diketahui tentang ancar-ancar waktu, emilik atau pendukung budaya pemakaian keramik, lalulintas perdagangan dan interaksi antar daerah atau bangsa.
9.      Genealogi
Genealogi adalah pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan keluarga seseorang atau orang-orang. Pada zaman dahulu kaisar atau raja-raja maupun orang terkemuka bisa membuat pohon silsilah untuk menunjukkan asal usul leluhurnya. Penulisan sejarah keluarga atau biografi seseorang umumnya menggunakan genealogi sebagai dasarnya.
10.  Filologi
Filologi adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno. Naskah itu ditulis dalam bahasa-bahasa jawa kuno, sunda, kuno, atau melayu. Naskah-naskah itu ada yang penting untuk sejarah Indonesia pada umunya, tetapi ada pula untuk sejarah lokal pada khususnya. Ada yang disimpan di museum, perpustakaan nasional atau daerah namun ada juga yang disimpan oleh individu tertentu yang diaanggap “sakral”. Contoh naskah kuno :
·         Negarakertagama
Negarakertagama berupa sebuah naskah lontar yang diketemukan dan dirampas Belanda di Puri Cakranegara, Lombok, ketika pecah perang Lombok pada 1984. Naskah ini berbahasa jawa kuno, beraksara bali, berbentuk puisi atau kakawin. Penulisnya adalah Prapanca, seorang pujangga keraton Majapahit. Bnaskah ini berisi sejarah kerajaan majapahit serta wilayah kekuasaannya.
·         Babad Tanah Jawi
Babad Tabah Jawi ditulis dalam bahasa dan huruf Jawa. Pengarangnya tidak diketahui. Terdapat beberapa naskah asli yang berbeda. Sesudah perang Dunia II diterbitkan dalam huruf Latin.
Naskah ini menceritakan tentangpasang surutnya sejarah di Jawa yang meliputi periode runtuhnya kerajaan Majapahit 1525-perjanjian Giyanti 1755 ketika kerajaan Mataram dibagi dua menjadi Surakarta dan Yogyakarta.
·         Pararaton
Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno namun tidak diketahui siapa penulisnya. Tulisannya berbentuk prosa kira-kira pada abad ke-16 di Icasada, bali, di mana naskah ini ditemukan. Isi pararaton mencakup periode yang lebih panjang daripada negarakertagama yaitu sejak Ken Arok (Rajasa) sebagai pendiri kerajaan Singasari bersama istrinya Ken Dedes (Prajnaparamita) pada 1222 sampai dengan sejarah kerajaan Majapahit pada 1486.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar